Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah pada Selasa (30/1) Hari Ini


Rupiah spot ditutup di level Rp 15.810 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Senin (29/1), menguat 0,09% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 15.825 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan sepanjang hari kemarin rupiah bergerak sideways di tengah data ekonomi AS yang cenderung mixed. Pergerakan rupiah kemarin juga cenderung terbatas, dan hanya bergerak di kisaran Rp 15.810 - Rp 15.833 per dolar AS.

"Terbatasnya pergerakan rupiah dipengaruhi oleh investor yang menunggu hasil rapat FOMC, yang akan rilis pada hari Kamis waktu Indonesia," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (29/1).

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo melanjutkan, penguatan tipis rupiah juga lebih didorong dari intervensi yang dilakukan Bank Indonesia. Menurutnya, rupiah masih tertekan lantaran indeks dolar stabil di sekitar 103,5, mendekati level tertinggi, lebih dari enam minggu.

"Rupiah masih riskan, dolar AS masih berpotensi menguat, ditambah dekat dengan Pemilu," katanya.

Di sisi lain, Bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. Ia mengatakan, data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan dan komentar hawkish dari pejabat Fed juga mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Maret.

Berdasarkan FedWatch Tool dari CME, saat ini pasar melihat peluang 48% penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret, turun secara signifikan dari peluang 86% pada akhir Desember 2023.

Kedua analis memperkirakan rupiah cenderung melemah, Selasa (30/1) dengan rentang Rp 15.800 - Rp 15.900 per dolar AS.


Sumber: kontan.co.id

Komentar