TikTok resmi mengakhiri layanan TikTop Shop pada Rabu (4/10) pukul 17:00 WIB. Penutupan ini bakal berimbas positif bagi emiten yang memiliki layanan e-commerce.
Ini merupakan tindak lanjut atas Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023. Secara umum beleid ini, mengatur tentang berbagai proses perdagangan elektronik.
Permendag 31/2023 merupakan penyempurnaan dari Permendag Nomor 50 Tahun 2022. Salah satu poin anyar di aturan ini tentang model bisnis penyelenggara perdagangan melalui sistem elektronik.
Aturan tersebut menegaskan bahwa social commerce itu hanya sebagai memfasilitasi promosi dan tetap dilarang menyediakan transaksi pembayaran.
Senior Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim mengatakan penghentian TikTok Shop ini akan menjadi katalis bagi industri e-commerce karena ada potensi perpindahan pangsa pasar.
"Pangsa pasar dari TikTok Shop akan berpindah ke emiten e-commerce. Pasalnya, pangsa pasar TikTok diperkirakan akan mendekati Tokopedia di 2023," jelas dia kepada Kontan, Kamis (5/10).
Tim Riset JP Morgan juga menilai Permendag 31/2023 akan menjadi menjadi hal yang positif bagi pemain lama seperti Tokopedia. Ini juga akan meningkatkan dinamika persaingan e-commerce.
Dus, jalan perusahaan e-commerce seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) menuju profitabilitas akan semakin lebih jelas.
"Peraturan baru ini akan menjadi peluang bagi petahana untuk mengurangi biaya promosi dan kembali ke strategi yang berfokus pada profitabilitas," tulis JP Morgan, Selasa (3/10).Rekomendasi Saham
Lukman juga menilai emiten e-commerce juga akan menghadapi tantangan dari kebiasaan konsumen dari TikTok Shop yang sudah terbiasa berbelanja lewat siaran langsung.
"Perubahan perilaku pelanggan TikTok Shop akan menjadi tantangan karena sudah terbiasa dengan layanan social commerce," jelasnya.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan meskipun akan mendapat sentimen positif, tapi para emiten harus tetap terus berinovasi.
"Selama ini para emiten hanya melakukan renovasi, bukan melakukan inovasi. Sebaiknya emiten bisa mendisrupsi pasar seperti kehadiran TikTok agar bisa unggul," katanya.
Nah di sisi lain, Permendag 31/2023 hanya melarang layanan e-commerce dan sosial media berjalan terpisah. Namun masih ada potensi untuk TikTok untuk mendirikan layanan e-commerce-nya sendiri.
Untuk saat ini, Nico tidak merekomendasikan saham e-commerce apa pun, mengingat suku bunga masih berada di level pucak. Namun menurutnya dalam jangka emiten e-commerce ini masih potensial.
Dari ketiga emiten e-commerce, top picks Lukman jatuh pada GOTO. Reliance Sekuritas merekomendasikan speculative buy dengan target harga di Rp 94 dengan support Rp 83.
Hingga akhir perdagangan Kamis (5/10), GOTO dan BUKA kompak parkir di zona hijau. GOTO menguat 2,44% ke Rp 85 dan BUKA naik 0,97% ke posisi Rp 208. Sementara BELI ditutup flat di level Rp 452.
Sumber: kontak.co.id
Komentar
Posting Komentar