Dampak Banjir Rob, Ribuan Buruh di Semarang Diliburkan Hingga Waktu yang Belum Ditentukan

 

Suara.com - Banjir rob yang melanda Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dan komplek industri Lamicitra, Kota Semarang hingga Selasa (24/5/2022) siang ini terpantau belum sepenuhnya surut. Sejumlah pabrik masih tergenang rob dengan ketinggian 1-1,5 meter yang menyebabkan aktivitas produksi berhenti.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari Antara, aktivitas pabrik di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas  dihentikan dan para pekerjanya diliburkan hingga menunggu pemberitahuan selanjutnya.

Konah, salah seorang pekerja pabrik garmen di kawasan industri Pelabuhan Semarang mengaku baru mengevakuasi sepeda motornya hari ini, karena khawatir kerusakan semakin parah jika terlalu lama terendam banjir rob.

Ia mengatakan, saat mulai terjadi banjir rob kemarin, dirinya langsung menyelamatkan diri bersama rekan-rekan kerjanya tanpa sempat mengambil sepeda motor.

Tidak hanya sepeda motor dan mobil, ribuan unit mesin jahit serta mesin produksi pada sejumlah pabrik juga terendam banjir rob.

Puluhan kontainer atau peti kemas yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas juga tampak terendam banjir rob yang terjadi bersamaan dengan gelombang tinggi, serta diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan pelabuhan.

Diwartakan sebelumnya, banjir rob atau air pasang yang melimpah ke daratan dengan ketinggian 2 meter lebih melanda kawasan pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022), khususnya daerah di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Retno Widyaningsih menyebut banjir rob dan gelombang tinggi yang terjadi akibat siklus akhir bulan setelah purnama dan bumi dengan bulan dalam posisi terdekat.

Fenomena alam ini juga melanda kawasan pesisir di Kabupaten Rembang, Pati, Demak, Pekalongan hingga Tegal.

SUMBER SUARA

Komentar