Kasat Reskrim Polres Kutai Timur, AKP Abdul Rauf, mengatakan pihaknya telah memeriksa beberapa saksi yang merupakan kerabat korban. Rauf mengungkap berdasarkan keterangan saksi, pelaku sedang terlilit utang dengan seseorang.
"Ada keterangan saksi bahwa pelaku terlilit utang, kemungkinan sebelum kejadian ada cekcok mulut dan mengakibatkan pelaku berhalusinasi dan kemudian menghabisi nyawa sang istri dan anaknya," kata Rauf, Selasa (15/6/2021) sore.
Rauf mengatakan usai menghabisi istri dan anaknya, pelaku sempat berupaya bunuh diri dengan menyayat leher dan kemaluannya. Namun, setelah itu pelaku langsung pergi ke masjid dan menyerang jemaah.
"Namun entah kenapa meski sudah mengalami luka pada bagian leher dan kemaluannya, pelaku nekad mendatangi masjid setelah keluar dari rumahnya melewati jendela samping rumahnya," ujarnya.
"Pelaku berjalan kaki tanpa menggunakan sehelai benang ditubuhnya dan beberapa saksi yang ditemuinya mengakui ketakutan apalagi parang yang dihumus pelaku masih berlumuran darah," lanjut Rauf.
Rauf belum mengetahui kepada siapa pelaku berutang. Pihaknya masih mengumpulkan keterangan lebih lanjut.
Sebelumnya, peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Minggu (13/6) lalu sekitar pukul 18.30 Wita di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, Kaltim. AK menghabisi nyawa anak dan istrinya karena mengalami depresi berat akibat belajar ilmu hitam.
Ironisnya, AK melakukan aksinya saat istrinya tengah menidurkan anaknya yang masih balita di ayunan.
sumber detik
Komentar
Posting Komentar