Guru Anosmia Nekat Masuk Tulari 36 Rekannya, Ganjar: Jangan Konyol!

 


Semarang - 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanggapi 37 kasus COVID-19 di SMAN 4 Pekalongan diduga karena guru yang sudah bergejala nekat masuk karena takut tunjangannya dipotong. Ia menilai hal itu justru konyol.

"Enggak (tidak dipotong), tapi bisa jadi sih (karena khawatir dipotong nekat masuk). Maksud saya itu nggak boleh konyol, bisa komunikasi dengan pimpinan. Gitu itu ada dinas, ada cabang dinas yang bisa disampaikan," kata Ganjar di rumah dinasnya, Selasa (8/5) malam.

"ASN nggak boleh konyol kalau kemudian sakit kemudian takut tunjangannya dipotong atau kesempatan lain berkaitan material hilang ya jangan, mesti dikomunikasikan," imbuhnya.

Ditanya soal sanksi bagi ASN yang nekat itu, Ganjar mengaku cukup sulit kecuali yang bersangkutan sengaja melanggar protokol kesehatan atau melanggar aturan tidak berpergian.

"Agak sulit sanksi apa kecuali dia sengaja ya, dia nekat tiap hari tidak pakai masker atau dia nekat kemarin kan ada larangan bepergian kemudian nekat berpergian itu baru kita kenai sanksi. Kalau ini kita tidak tahu ketularannya dimana wong kita tidak pernah tahu kok. Jadi ini yang tidak mudah melakukan tracing dan mereka punya integritas. Satu-satunya ya ditutup (sementara) saja (sekolahannya) kemudian tidak beraktifitas dan tidak menulari," jelasnya.

Ganjar menegaskan peristiwa di SMAN 4 Pekalongan itu menjadi bahan untuk mereview karena meski aturan di instansi ketat, saat orang berada di luar kantor tidak terpantau sehingga ada kemungkinan penularan terjadi di luar kantor.

"Kita minta lakukan review, penting kiranya memberikan laporan pergerakan ASN itu selama seminggu kemana saja sehingga bisa kita pakai sebagai acuan kalau terjadi sesuatu bisa lakukan pelacakan dengan cepat," papar Ganjar Pranowo.

sumber detik

Komentar