BESTPRO - Kakek Isnardi dihukum mati karena mengedarkan 70 kg sabu. Hukuman ini sesuai dengan tuntutan jaksa. Kakek Isnardi memelas agar hukumannya diringankan karena sudah renta. Bagaimana kasusnya? BEST PROFIT
Berikut ini kronologi kasus kakek Isnardi yang dikutip detikcom dari Putusan Nomor 598/Pid.Sus/2020/PT.MDN, Senin (8/6/2020): PT BEST PROFIT FUTURES
14 Agustus 2019
Sekitar pukul 09.00 WIB, Kakek Isnardi sedang duduk-duduk di rumahnya di Dusun Pasar Lebar, Desa Securai Utama, Babalan. Langkat, Sumut. Kakek Isnardi menerima telepon dari Adi dan mengajak bergabung mengedarkan sabu. Kakek Isnardi diberi tugas mencari kendaraan untuk membawa sabu seberat 70 kg. Kakek Isnardi menyanggupi. PT BESTPROFIT
Sekitar pukul 11.00 WIB, Adi ke rumah Kakek Isnardi dan menyerahkan uang Rp 1,1 juta untuk membeli ban bekas. Ban itu akan digunakan untuk menyimpan sabu. BESTPROFIT FUTURES
15 Agustus 2019
Kakek Isnardi dan Adi ke Pangkalan Brandan membeli ban bekas tiga buah seharga Rp 900 ribu. BEST PROFIT
24 Agustus 2019
Sekitar pukul 09.00 WIB, Adi menyerahkan Rp 3 juta untuk uang menyewa mobil yang akan digunakan ban berisi sabu. Mereka kemudian memasukkan sabu ke ban bekas. BEST PROFIT FUTURES
25 Agustus 2019
Pukul 17.00 WIB
Kakek Isnardi bersama sopir Ali berangkat dari Babalan menuju Kota Tebing Tinggi dengan Daihatsu Grand Max yang di dalamnya ada paket ban berisi sabu. PT BEST PROFIT
Pukul 18.00 WIB
Kakek Isnardi dan Ali melintas di Jalan Megawati, Kec. Binjai Timur, Kota Binjai. Di saat yang bersamaan, anggota kepolisian Ditresnarkoba Polda Sumut menghentikan laju kendaraan dan dilakukan penggeledahan. Kakek Isnardi tidak berkutik. BPF
31 Agustus 2019
Kakek Isnardi mulai meringkuk di sel tahanan. Adapun Adi hingga kini masih buron. PT BESTPROFIT FUTURES
Sumber : detik
Komentar
Posting Komentar